Ravinka Octatiara Nur Syafa'ah bocah bocah nyeluk'e Reva cuy.. Sekolahku neng SMP paling kekinian neng Kabupaten Karanganyar yoiku SMP Negeri 1 Kebakkramat Haha. Alhamdulillah aku panggon neng Kelas Songo B. Kelas sek isine wong kece tok wkwk. Aku neng kelasSongo B dadi Ketua Kelas nohlen hauwahh, Ngefans karo Bayu Skak mbi Dodit Mulyanto:G
Sabtu, 12 September 2015
Baper dan Cara Mengatasinya Sob..
Baper dan Cara Mengatasinya
"Menjadi tua itu pasti. Menjadi dewasa itu pilihan."
Baper a.k.a bawa perasaan merupakan salah satu kata yang lagi hits akhir-akhir ini. Bahasa Indonesianya itu sensitif. Kalau mau dijabarin, baper itu maksudnya terlalu dimasukin ke hati. Entah kenapa, kata tersebut beserta implementasinya lagi hits banget di hidup gue terutama dalam beberapa minggu terakhir ini.
Baper, keadaan dimana seseorang terlalu ambil hati atas kata-kata, ucapan, maupun perbuatan orang lain terhadapnya. Akibatnya orang tersebut jadi mudah marah, tersinggung, kecewa, apapun yang berujung pada sakit hati. Sayangnya, kebanyakan baper ini berawal dari salah paham semata. Tapi berhubung terlanjur pake hati, jadi aja segalanya bisa dijadikan pembenaran. Hem.
Gue pun masih bingung gimana caranya menghadapi orang yang baper, terutama mengatasi baper itu sendiri. Sebenarnya sih, tergantung masing-masing orangnya. Iya, dewasa itu pilihan dan mengatasi baper itu terutama harus dimulai dari diri sendiri. Agak percuma kalau misalnya, kita sudah menuntut orang lain untuk memahami kita, meminta mereka untuk menjaga sikap, yah intinya meminta mereka untuk beradaptasi dengan diri kita tanpa kita sendiri ikut beradaptasi. Seperti yang selalu gue pelajari dalam fisika, yaitu hukum newton ketiga. Aksi = Reaksi. Ternyata ilmu itu gak cuma bisa dipakai dalam bidang sains. Hukum itu (sangat) bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya ranah sosial. Duh.
Emang sih, ngomong doang itu selalu gampang. Segampang ngeluarin kentut yang super bau di kamar sendiri. Korelasinya apa? Ya gak tau sih, hahaha. Gini deh, yang namanya mau menghasilkan sesuatu itu kan perlu usaha dan waktu. Mie instan aja sebelum dimakan perlu dimasak dulu beberapa menit. Mau kentut aja perlu ngeden dulu dan mau ngeluarin upil aja perlu ngorek-ngorek hidung dulu. Intinya, di dunia ini tuh gak ada yang instan walaupun cuma butuh waktu sepersekian detik. Intinya, tetap butuh waktu kan? Jadi, yuk deh dicoba dulu atasi bapernya. Oh ya, cacatan! Ketika mengatasi baper, seseorang harus bisa memisahkan logika dengan egonya. Ini penting banget. Kenapa? Karena kita seseorang sudah mementingkan ego pribadi tanpa peduli dengan situasi dan kondisi, lagi-lagi baper akan menang.
Oke. Sekalian aja ya, gue share cara mengatasi baper ala gue.
Pahami Karakter Orang
Kenapa penting banget? Karena ketika kita sudah bisa memahami karakter seseorang, kita akan tau harus bagaimana bersikap terhadap orang tersebut. Karakter ya, bukan sifat. Sifat itu masih bisa diubah sedangkan karakter itu sesuatu yang sudah melekat dan menjadi identitas orang tersebut. Menuntut seseorang untuk mengubah karakternya adalah suatu hal yang nyaris mustahil. Bisa, tapi butuh waktu entah berapa lama.
Selalu Evaluasi Diri
Ini juga penting. Selain kita meminta orang lain untuk memahami kita, kita juga harus bisa memahami orang lain. Beradaptasi dengan lingkungan di mana pun kita berada. Di penghujung hari, bisa kita luangkan waktu sejenak untuk evaluasi diri. Apa saja sih, yang sudah kita lakukan hari ini? Dari hal-hal kecil, kita pasti bisa mengambil pelajaran kok. Hidup itu kan, belajar.
Toleransi dan Tenggang Rasa
Ini juga penting banget. Ketika kita sudah berusaha untuk beradaptasi dan orang lain juga sudah melakukan hal yang sama, ini hal yang selanjutnya bisa kita lakukan. Manusia itu kan punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bukan seperti Tuhan yang Maha Sempurna, manusia itu tempatnya berbuat salah. Ketika seseorang sedang khilaf, cobalah untuk maklum dan jangan cepat baper.
Bisa Menempatkan Diri
Sama seperti, ada waktunya untuk serius dan ada waktunya untuk bercanda. Baper juga sama. Ada waktunya yang dipakai itu otak dan ada waktunya yang dipakai itu hati. Serta ada waktunya kita harus bisa memakai keduanya secara bersamaan dan seimbang. Kita yang harus pintar memilah keadaan, memahami situasi dan kondisi.
Kontrol Diri dan Profesional
Ini juga biasanya mempan banget deh. Misal nih kalian nyaris banget baper, coba ingat-ingat lagi. Pekerjaan kalian, tanggungjawab kalian, tujuan awal kalian ada di tempat itu dan melakukan hal itu. Jangan pernah mencampuradukkan masalah hati dan ego dengan tanggungjawab yang sedang kalian pegang. Selain bisa merusak sistem kerja, pada akhirnya itu pun bisa merusak nama baik kalian sendiri. Orang lain akan selalu ragu memberikan tanggungjawab yang besar kepada seseorang yang bapernya kelewatan. Di dunia kerja nanti, itu semua akan merugikan diri sendiri. Percaya deh.
Cuek dan Santai Aja
Ini lumayan berpengaruh loh. Ya gimana ya. Capek gak sih kalau dikit-dikit baper? Emang gak nyiksa diri sendiri ya? Dikit-dikit sakit hati, memendam amarah, ngedumel di belakang. Bisa bikin penyakit loh yang kayak gitu. Makanya, cuek dan santai aja. Hidup tuh udah susah dan ribet tanpa harus lo tambahin dengan keribetan lainnya yang lo cari-cari dan lo buat-buat sendiri. Hidup itu enaknya dinikmati dan dibawa enjoy. Gak perlu berlebihan kayak yang ada di televisi.
Sabar dan Ikhlas
Dari semua hal, ini yang paling penting. Ketika kita sudah berusaha untuk memperbaiki diri, berusaha mengingatkan orang lain, dan usaha-usaha lainnya yang tak terhitung, dua hal terakhir ini yang bisa menjaga kita. Emang sih, ilmu sabar dan ikhlas itu sulit banget. Gue pun belum bisa mengaplikasikannya dengan baik dan benar hingga saat ini. Tapi gak ada salahnya mencoba kan? Kita juga gak tau sabar dan ikhlas yang sebenarnya itu seperti apa. Biarkan Tuhan yang menilai.
Well, sebenarnya masih banyak yang bisa kita lakukan untuk mengatasi baper. Ya itu semua ujung-ujungnya balik lagi ke diri kita masing-masing. Ada beberapa cara yang gak mempan buat seseorang tapi bisa jadi sangat ampuh buat orang lain. Ingat, gak semua orang punya toleransi besar untuk menghadapi baper dan tingkat kesabaran orang itu berbeda. Jangan sampai kita mengecewakan orang lain dan membuat orang lain kehilangan respect terhadap kita. Ayo kita perangi baper bersama. Demi kehidupan sosial dan pekerjaan kita yang lebih baik. Hahaha. #lah #mulaingaco
Terima kasih sudah membaca hingga akhir ya. Maaf kalau ada salah kata. No hard feeling ya, itu semua hanya menyampaikan pendapat dan pemikiran. Sampai jumpa di postingan berikutnya! :)
"Bukan sabar kalau masih ada batasnya. Bukan ikhlas jika masih merasakan sakit."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar