Ravinka Octatiara Nur Syafa'ah bocah bocah nyeluk'e Reva cuy.. Sekolahku neng SMP paling kekinian neng Kabupaten Karanganyar yoiku SMP Negeri 1 Kebakkramat Haha. Alhamdulillah aku panggon neng Kelas Songo B. Kelas sek isine wong kece tok wkwk. Aku neng kelasSongo B dadi Ketua Kelas nohlen hauwahh, Ngefans karo Bayu Skak mbi Dodit Mulyanto:G
Kamis, 04 Agustus 2016
Wayang
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai
warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi
kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai
pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang
merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni
bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi
wayang menjadi tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wongatau wayang
orang di Jawa Tengah, dan wayang golekatau wayang boneka di Jawa
Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang.
Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, misalnya kulit kerbau,
sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau
diperankan oleh orang. Wayang golekadalah wayang yang menggunakan
boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan
budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang
dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suketdan wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun
dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena
diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa
berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit
kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang
pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang
diolah sedemikian rupa dengan nama cempurityang terdiri dari: tuding
dan gapit.
Wayang wong(bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu
pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang
yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal
di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh
orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan
iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini
beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan
dalam acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golekyang
mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain
wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak
atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan
wayang golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain
golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang
klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti
wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan
Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak
atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan
wayang ajen.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi
berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suketkarena wayang yang
digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit.
Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang
terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suketbiasanya dibuat
sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada
anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik
berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayangbayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki
bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan
teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni
penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem
pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan
yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain
sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang
bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan
ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga
banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita
lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program
pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan
sebagainya.Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap
menjadi media hiburan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar