Blog'e Cah Baper
Ravinka Octatiara Nur Syafa'ah bocah bocah nyeluk'e Reva cuy.. Sekolahku neng SMP paling kekinian neng Kabupaten Karanganyar yoiku SMP Negeri 1 Kebakkramat Haha. Alhamdulillah aku panggon neng Kelas Songo B. Kelas sek isine wong kece tok wkwk. Aku neng kelasSongo B dadi Ketua Kelas nohlen hauwahh, Ngefans karo Bayu Skak mbi Dodit Mulyanto:G
Kamis, 04 Agustus 2016
Wayang
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai
warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi
kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai
pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang
merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni
bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi
wayang menjadi tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wongatau wayang
orang di Jawa Tengah, dan wayang golekatau wayang boneka di Jawa
Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang.
Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, misalnya kulit kerbau,
sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau
diperankan oleh orang. Wayang golekadalah wayang yang menggunakan
boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan
budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang
dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suketdan wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun
dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena
diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa
berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit
kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang
pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang
diolah sedemikian rupa dengan nama cempurityang terdiri dari: tuding
dan gapit.
Wayang wong(bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu
pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang
yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal
di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh
orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan
iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini
beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan
dalam acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golekyang
mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain
wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak
atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan
wayang golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain
golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang
klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti
wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan
Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak
atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan
wayang ajen.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi
berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suketkarena wayang yang
digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit.
Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang
terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suketbiasanya dibuat
sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada
anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik
berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayangbayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki
bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan
teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni
penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem
pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan
yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain
sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang
bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan
ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga
banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita
lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program
pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan
sebagainya.Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap
menjadi media hiburan.
Gagasan Utama dan Gagasan Penjelas
Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Keberadaan gagasan utama tersebut dapat dinyatakan secara eksplisit atau implisit. Gagasan utama yang eksplisit dijumpai dalam jenis paragraf deduktif, induktif, atau paragraf campuran. Dalam jenis paragraf ini, gagasan utama diwakilkan pada sebuah kalimat utama yang letaknya bisa di awal, di akhir, atau di awal dan di akhir paragraf. Sementara itu gagasan utama yang implisit umumnya dijumpai dalam paragraf deskriptif dan naratif. Dalam jenis paragraf ini, gagasan utama tersebut pada seluruh kalimat dalam paragraf itu.
Ciri gagasan utama, kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu paragraf hanya terfokus pada isi dari topik paragraf. Kalimat utamanya pun tersebar pun mendominasi paragraf
Gagasan penjelas adalah gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas umumnya dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas.
Ciri Gagasan Penjelas, kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu paragraph berisi penjelasan dari topik utama yang dibahas di paragraf gagasan utama
Contoh gagasan utama dan penjelas pada setiap paragraf dari cerpen Robohnya Surau Kami karya A. A. Navis
Robohnya Surau Kami
Cerpen (Alm.) A.A Navis
Kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis, Tuan akan berhenti di dekat pasar. Melangkahlah menyusuri jalan raya arah ke barat. Maka kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku. Pada simpang kecil ke kanan, simpang yang kelima, membeloklah ke jalan sempit itu. Dan di ujung jalan itu nanti akan Tuan temui sebuah surau. Di depannya ada kolam ikan, yang airnya mengalir melalui empat buah pancuran mandi. Dan di pelataran kiri surau itu akan Tuan temui seorang tua yang biasanya duduk di sana dengan segala tingkah ketuaanya dan ketaatannya beribadat. Sudah bertahun-tahun ia sebagai garin, penjaga surau itu. Orang-orang memanggilnya Kakek.
Sebagai penjaga surau, Kakek tidak mendapat apa-apa. Ia hidup dari sedekah yang dipungutnya sekali se-Jumat. Sekali enam bulan ia mendapat seperempat dari hasil pemunggahan ikan mas dari kolam itu. Dan sekali setahun orang-orang mengantarkan fitrah Id kepadanya. Tapi sebagai garin ia tak begitu dikenal. Ia lebih dikenal sebagai pengasah pisau. Karena ia begitu mahir dengan pekerjaannya itu. Orang-orang suka minta tolong kepadanya, sedang ia tak pernah meminta imbalan apa-apa. Orang-orang perempuan yang minta tolong mengasahkan pisau atau gunting, memberinya sambal sebagai imbalan. Orang laki-laki yang minta tolong, memberinya imbalan rokok, kadang-kadang uang. Tapi yang paling sering diterimanya ialah ucapan terima kasih dan sedikit senyum.
Tapi kakek ini sudah tidak ada lagi sekarang. Ia sudah meninggal. Dan tinggallah surau itu tanpa penjaganya. Hingga anak-anak menggunakannya sebagai tempat bermain, memainkan segala apa yang disukai mereka. Perempuan yang kehabisan kayu bakar, sering suka mencopoti papan dinding atau lantai di malam hari. Jika Tuan datang sekarang, hanya akan menjumpai gambaran yang mengesankan suatu kesucian yang bakal roboh. Dan kerobohan itu kian cepat berlangsungnya. Secepat anak-anak berlari di dalamnya, secepat perempuan mencopoti pekayuannya. Dan yang terutama ialah sifat masa bodoh manusia sekarang, yang tak hendak memelihara apa yang tidak dijaga lagi.
Dan biang keladi dari kerobohan ini ialah sebuah dongengan yang tak dapat disangkal kebenarnya. Beginilah kisahnya. Sekali hari aku datang pula mengupah kepada Kakek. Biasanya Kakek gembiri menerimaku, karena aku suka memberinya uang. Tapi sekali ini Kakek begitu muram. Di sudut benar ia duduk dengan lututnya menegak menopang tangan dan dagunya. Pandangannya sayu ke depan, seolah-olah ada sesuatu yang mengamuk pikirannya. Sebuah belek susu yang berisi minyak kelapa, sebuah asahan halus, kulit sol panjang, dan pisau cukur tua berserakan di sekitar kaki Kakek. Tidak pernah aku melihat Kakek begitu durja dan belum pernah salamku tak disahutinya seperti saat itu. Kemudian aku duduk di sampingnya dan aku jamah pisau itu. Dan aku tanya Kakek, "Pisau siapa, Kek?" "Ajo Sidi." "Ajo Sidi?" Kakek tak menyahut. Maka aku ingat Ajo Sidi, si pembual itu. Sudah lama aku tak ketemu dia. Dan aku ingin ketemu dia lagi. Aku senang mendengar bualannya yang aneh-aneh sepanjang hari. Tapi ini jarang terjadi karena ia begitu sibuk dengan pekerjaannya. Sebagai pembual, sukses terbesar baginya ialah karena semua pelaku-pelaku yang diceritakannya menjadi model orang untuk diejek dan ceritanya menjadi pameo akhirnya. Ada-ada saja orang-orang di sekitar kampungku yang cocok dengan watak pelaku-pelaku ceritanya. Ketika sekali ia menceritakan bagaimana sifat seekor katak, dan kebetulan ada pula seorang yang ketagihan jadi pemimpin berkelakuan seperti katak itu, maka untuk selanjutnya pemimpin tersebut kami sebutkan pemimpin katak.
Tiba-tiba aku ingat lagi pada Kakek dan kedatangan Ajo Sidi kepadanya. Apakah Ajo Sidi telah membuat bualan tentang Kakek? Dan bualan itukah yang mendurjakan Kakek? Aku ingin tahu. Lalu aku tanya Kakek lagi, "Apa ceritanya, Kek?" "Siapa?" "Ajo Sidi." "Kurang ajar dia." Kakek menjawab. "Kenapa?" "Mudah-mudahan pisau cukur ini, yang kuasah tajam-tajam ini, menggoroh tenggoroknya." "Kakek marah?" "Marah? Ya, kalau aku masih muda, tapi aku sudah tua. Orang tua menahan ragam. Sudah lama aku tak marah-marah lagi. Takut aku kalau imanku rusak karenanya, ibadatku rusak karenanya. Sudah begitu lama aku berbuat baik, beribadat, bertawakal kepada Tuhan. Sudah begitu lama aku menyerahkan diriku kepada-Nya. Dan Tuhan akan mengasihi orang yang sabar dan tawakal." Ingin tahuku dengan cerita Ajo Sidi yang memurungkan Kakek jadi memuncak. Aku tanya lagi Kakek: "Bagaimana katanya, Kek?" Tapi Kakek diam saja. Berat hatinya bercerita barangkali. Karena aku telah berulang-ulang bertanya, lalu ia yang bertanya padaku. "Kau kenal padaku, bukan? Sedari kecil aku sudah di sini. Sedari mudaku, bukan? Kau tahu apa yang kulakukan semua, bukan? Terkutukkah perbuatanku? Dikutuki Tuhankah semua pekerjaanku?" Tapi aku tak perlu menjawabnya lagi. Sebab aku tahu, kalau Kakek sudah membuka mulutnya, di takkan diam lagi. Aku biarkan Kakek dengan pertanyaanya sendiri. "Sedari mudaku aku di sini, bukan? Tak kuingat punya istri, punya anak, punya keluarga seperti orang-orang lain, tahu? Tak kupikirkan hidupku sendiri. Aku tak ingin cari kaya, bikin rumah. Segala kehidupanku, lahir batin, kuserahkan kepada Allah Subhanahu wata'ala. Tak pernah aku menyusahkan orang lain. Lalat seekor enggan aku membunuhnya. Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk. Umpan neraka. Marahkah Tuhan kalau itu yang kulakukan, sangkamu? Akan dikutukinya aku kalau selama hidupku aku mengabdi kepadaNya? Tak Kupikirkan hari esokku, karena aku yakin Tuhan itu ada dan pengasih penyayang kepada umat-Nya yang tawakal. Aku bangun pagi-pagi. Aku bersuci. Aku pukul beduk membangunkan manusia dari tidurnya, supaya bersujud kepada-Nya. Aku sembahyang setiap waktu. Aku puji-puji Dia. Aku baca Kitab-Nya. Alhamdulillah kataku bila aku menerima karunia-Nya. Astagfirullah kataku bila aku terkejut. Masya-Allah, kataku bila aku kagum. Apalah salahnya pekerjaanku itu? Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk." Ketika Kakek terdiam agak lama, aku menyelakan tanyaku, "Ia katakan Kakek begitu, Kek?" "Ia tak mengatakan aku terkutuk. Tapi begitulah kira-kiranya." Dan aku melihat mata Kakek berlinang. Aku jadi belas kepadanya. Dalam hatiku aku mengumpati Ajo Sidi. Tapi aku lebih ingin mengetahui apa ceritanya Ajo Sidi yang begitu memukuli hati Kakek. Dan ingin tahuku menjadikan aku nyinyir bertanya. Dan akhirnya Kakek bercerita juga.
“Pada suatu waktu,” kata Ajo Sidi memulai, “di akhirat, Tuhan Allah memeriksa orangorang yang sudah berpulang. Para malaikat bertugas di samping-Nya. Di tangan mereka tergenggam daftar dosa dan pahala manusia. Begitu banyaknya orang yang diperiksa. Maklumlah di mana-mana ada perang. Dan di antara orang-orang yang diperiksa itu ada seorang yang di dunia dinamai Haji Saleh. Haji Saleh itu tersenyum-senyum saja, karena ia sudah begitu yakin akan dimasukkan ke surga. Kedua tangannya ditopangkan di pinggang sambil membusungkan dada dan menekurkan kepala ke kuduk. Ketika dilihatnya orang-orang yang masuk neraka, bibirnya menyunggingkan senyum ejekan. Dan ketika ia melihat orang yang masuk surga, ia melambaikan tangannya, seolah hendak mengatakan “selamat ketemu nanti”. Bagai tak habis-habisnya orang yang berantri begitu panjangnya. Susut di muka, bertambah yang di belakang. Dan Tuhan memeriksa dengan segala sifat-Nya. Akhirnya sampailah giliran Haji Saleh. Sambil tersenyum bangga ia menyembah Tuhan. Lalu Tuhan mengajukan pertanyaan pertama. "Engkau?" "Aku Saleh. Tapi karena aku sudah ke Mekah, Haji Saleh namaku." "Aku tidak tanya nama. Nama bagiku tak perlu. Nama hanya buat engkau di dunia." "Ya, Tuhanku." "Apa kerjamu di dunia?" "Aku menyembah Engkau selalu, Tuhanku." "Lain?" "Setiap hari, setiap malam, bahkan setiap masa aku menyebut-nyebut nama-Mu." "Lain?" "Segala tegah-Mu, kuhentikan, Tuhanku. Tak pernah aku berbuat jahat, walaupun dunia seluruhnya penuh oleh dosa-dosa yang dihumbalangkan iblis laknat itu." "Lain?" "Ya, Tuhanku, tak ada pekerjaanku selain daripada beribadat menyembah-Mu, menyebut-nyebut nama-Mu. Bahkan dalam kasih-Mu, ketika aku sakit, nama-Mu menjadi buah bibirku juga. Dan aku selalu berdoa, mendoakan kemurahan hati-Mu untuk menginsafkan umat-Mu." "Lain?" Haji Saleh tak dapat menjawab lagi. Ia telah menceritakan segala yang ia kerjakan. Tapi ia insaf, bahwa pertanyaan Tuhan bukan asal bertanya saja, tentu ada lagi yang belum dikatakannya. Tapi menurut pendapatnya, ia telah menceritakan segalanya. Ia tak tahu lagi apa yang harus dikatakannya. Ia termenung dan menekurkan kepalanya. Api neraka tiba-tiba menghawakan kehangatannya ke tubuh Haji Saleh. Dan ia menangis. Tapi setiap air matanya mengalir, diisap kering oleh hawa panas neraka itu. "Lain lagi?" tanya Tuhan. "Sudah hamba-Mu ceritakan semuanya, o, Tuhan yang Mahabesar, lagi Pengasih dan Penyayang, Adil dan Mahatahu." Haji Saleh yang sudah kuyu mencobakan siasat merendahkan diri dan memuji Tuhan dengan pengharapan semoga Tuhan bisa berbuat lembut terhadapnya dan tidak salah tanya kepadanya. Tapi Tuhan bertanya lagi: "Tak ada lagi?" "O, o, ooo, anu Tuhanku. Aku selalu membaca Kitab-Mu." "Lain?" "Sudah kuceritakan semuanya, o, Tuhanku. Tapi kalau ada yang aku lupa mengatakannya, aku pun bersyukur karena Engkaulah yang Mahatahu." "Sungguh tidak ada lagi yang kaukerjakan di dunia selain yang kauceritakan tadi?" "Ya, itulah semuanya, Tuhanku." "Masuk kamu." Dan malaikat dengan sigapnya menjewer Haji Saleh ke neraka. Haji Saleh tidak mengerti kenapa ia dibawa ke neraka. Ia tak mengerti yang dikehendaki Tuhan daripadanya dan ia percaya Tuhan tidak silap. Alangkah tercenggangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak teman-temannya di dunia terpanggang hangus, merintih kesakitan. Dan ia tambah tak mengerti lagi dengan keadaan dirinya, karena semua orang-orang yang dilihatnya di neraka itu tak kurang ibadatnya dari dia sendiri. Bahkan ada salah seorang yang telah sampai empat belas kali ke Mekah dan bergelar syekh pula. Lalu Haji Saleh mendekati mereka, dan bertanya kenapa mereka dinerakakan semuanya. Tapi sebagaimana Haji Saleh, orang-orang itu pun, tak mengerti juga. "Bagaimana Tuhan kita ini?" kata Haji Saleh kemudian, “Bukankah kita disuruhnya-Nya taat beribadat, teguh beriman? Dan itu semua sudah kita kerjakan selama hidup kita. Tapi kini kita dimasukkan-Nya ke neraka.” “Ya, kami juga heran. Tengoklah itu orang-orang se-negeri dengan kita semua, dan tak kurang ketaatannya beribadat.” “Ini sungguh tidak adil.” “Memang tidak adil,” kata orang-orang itu mengulangi ucapan Haji Saleh. “Kalau begitu, kita harus minta kesaksian atas kesalahan kita.” “Kita harus mengingatkan Tuhan, kalau-kalau Ia silap memasukkan kita ke neraka ini.” “Benar. Benar. Benar.” Sorakan yang lain membenarkan Haji Saleh. “Kalau Tuhan tak mau mengakui kesilapan-Nya, bagaimana?” suatu suara melengking di dalam kelompok orang banyak itu. “Kita protes. Kita resolusikan,” kata Haji Saleh. “Apa kita revolusikan juga?” tanya suara lain, yang rupanya di dunia menjadi pemimpin gerakan revolusioner. “Itu tergantung pada keadaan,” kata Haji Saleh. “Yang penting sekarang, mari kita berdemontrasi menghadap Tuhan.” “Cocok sekali. Di dunia dulu dengan demontrasi saja banyak yang kita peroleh,” sebuah suara menyela. “Setuju. Setuju. Setuju.”
Mereka bersorak beramai-ramai. Lalu mereka berangkatlah bersama-sama menghadap Tuhan. Dan Tuhan bertanya. “Kalian mau apa?” Haji Saleh yang jadi pemimpin dan juru bicara tampil ke depan. Dan dengan suara menggeletar dan berirama indah, ia memulai pidatonya: “O, Tuhan kami yang Mahabesar. Kami yang menghadap-Mu ini adalah umat-Mu yang paling taat beribadat, yang paling taat menyembah-Mu. Kamilah orang-orang yang selalu menyebut nama-Mu, memuji-muji kebesaran-Mu, mempropagandakan keadilan-Mu, dan lainlainnya. Kitab-Mu kami hafal di luar kepala kami. Tak sesat sedikit pun kami membacanya. Akan tetapi, Tuhanku yang Mahakuasa, setelah kami Engkau panggil kemari, Engkau masukkan kami ke neraka. Maka sebelum terjadi hal-hal yang tak diingini, maka di sini, atas nama orang-orang yang cinta pada-Mu, kami menuntut agar hukuman yang Kaujatuhkan kepada kami ditinjau kembali dan memasukkan kami ke surga sebagaimana yang Engkau janjikan dalam Kitab-Mu.” “Kalian di dunia tinggal di mana?” tanya Tuhan. “Kami ini adalah umat-Mu yang tinggal di Indonesia, Tuhanku.” “O, di negeri yang tanahnya subur itu?” “Ya, benarlah itu, Tuhanku.” “Tanahnya yang mahakaya-raya, penuh oleh logam, minyak dan berbagai bahan tambang lainnya bukan?” “Benar. Benar. Benar. Tuhan kami. Itulah negeri kami.” Mereka mulai menjawab serentak. Karena fajar kegembiraan telah membayang di wajahnya kembali. Dan yakinlah mereka sekarang, bahwa Tuhan telah silap menjatuhkan hukuman kepada mereka itu. “Di negeri, di mana tanahnya begitu subur, hingga tanaman tumbuh tanpa ditanam?” “Benar. Benar. Benar. Itulah negeri kami.” “Ya. Ya. Ya. Itulah dia negeri kami.” “Negeri yang lama diperbudak orang lain?” “Ya, Tuhanku. Sungguh laknat penjajah itu, Tuhanku.” “Dan hasil tanahmu, mereka yang mengeruknya, dan diangkutnya ke negerinya, bukan?” “Benar, Tuhanku. Hingga kami tak mendapat apa-apa lagi. Sungguh laknat mereka itu.” “Di negeri yang selalu kacau itu, hingga kamu dengan kamu selalu berkelahi, sedang hasil tanahmu orang lain juga yang mengambilnya, bukan?” “Benar, Tuhanku. Tapi bagi kami soal harta benda itu kami tak mau tahu. Yang penting bagi kami ialah menyembah dan memuji Engkau.” “Engkau rela tetap melarat, bukan?” “Benar. Kami rela sekali, Tuhanku.” “Karena kerelaanmu itu, anak cucumu tetap juga melarat, bukan?” “Sungguhpun anak cucu kami itu melarat, tapi mereka semua pintar mengaji. Kitab-Mu mereka hafal di luar kepala.”
“Tapi seperti kamu juga, apa yang disebutnya tidak dimasukkan ke hatinya, bukan?” “Ada, Tuhanku.” “Kalau ada, kenapa engkau biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua. Sedang harta bendamu kaubiarkan orang lain mengambilnya untuk anak cucu mereka. Dan engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras. Aku beri kau negeri yang kaya-raya, tapi kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang. Sedang aku menyuruh engkau semuanya beramal di samping beribadat. Bagaimana engkau bisa beramal kalau engkau miskin. Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk disembah saja, hingga kerjamu lain tidak memuji-muji dan menyembahku saja. Tidak. Kamu semua mesti masuk neraka. Hai, Malaikat, halaulah mereka ini kembali ke neraka. Letakkan di keraknya.” Semua jadi pucat pasi tak berani berkata apa-apa lagi. Tahulah mereka sekarang apa jalan yang diredhai Allah di dunia. Tapi Haji Saleh ingin juga kepastian apakah yang dikerjakannya di dunia itu salah atau benar. Tapi ia tak berani bertanya kepada Tuhan. Ia bertanya saja pada malaikat yang mengiring mereka itu. "Salahkah menurut pendapatmu, kalau kami menyembah Tuhan di dunia?" tanya Haji Saleh. "Tidak. Kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan dirimu sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang. Tapi engkau melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan kehidupan anak istrimu sendiri, sehingga mereka itu kucar-kacir selamanya. Inilah kesalahanmu yang terbesar, terlalu egoistis. Padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara semuanya, tapi engkau tak memperdulikan mereka sedikit pun." . . . Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang memurungkan Kakek. Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku tak pergi menjenguk. "Siapa yang meninggal?" tanyaku kaget. "Kakek." "Kakek?" "Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam keadaan yang mengerikan sekali. Ia menggoroh lehernya dengan pisau cukur." "Astaga. Ajo Sidi punya gara-gara," kataku seraya cepat-cepat meninggalkan istriku yang tercengang-cengang. Aku cari Ajo Sidi ke rumahnya. Tapi aku berjumpa sama istrinya saja. Lalu aku tanya dia. "Ia sudah pergi," jawab istri Ajo Sidi. "Tidakkah ia tahu Kakek meninggal?" "Sudah. Dan ia meninggalkan pesan agar dibelikan kain kafan buat Kakek tujuh lapis." "Dan sekarang," tanyaku kehilangan akal sungguh mendengar segala peristiwa oleh perbuatan Ajo Sidi yang tidak sedikit pun bertanggung jawab, "dan sekarang ke mana dia?" "Kerja" "Kerja?" tanyaku mengulangi hampa. "Ya. Dia pergi kerja."
Paragraf pertama
Gagasan utama membahas adanya sebuah surau di desa tokoh ‘aku’ yang sebelumnya dijaga oleh seorang garin, yang biasa dipanggil Kakek.
Gagasan penjelas membahas di mana letak persisnya surau tersebut
Paragraf ke-2
Gagasan utama membahas secara garis besar aktivitas si Kakek sebagai penjaga surau
Gagasan penjelas membahas detail aktivitas si Kakek sebagai penjaga surau
Paragraf ke-3
Gagasan utama membahas si Kakek yang kini telah tiada
Gagasan penjelas membahas hal-hal yang terjadi pada surau setelah Kakek tiada
Paragraf ke-4
Gagasan utama membahas penyebab Kakek menjadi muram
Gagasan penjelas membahas watak Ajo Sidi di pembual yang menyebabkan kakek menjadi muram
Paragraf ke-5
Gagasan utama membahas perasaan tersinggung Kakek akibat kisah bualan Ajo Sidi
Gagasan penjelas membahas bagaimana dialog si Kakek ketika tersinggung, menghujat dan menyumpahi Ajo Sidi
Paragraf ke-6
Gagasan utama membahas cerita yang disampaikan Ajo Sidi pada si Kakek
Gagasan penjelas membahas secara panjang lebar dialog dari kisah bualan Ajo Sidi yang disampaikan pada si Kakek.
Paragraf ke-7
Gagasan utama membahas bagaimana meninggalnya si Kakek secara tiba-tiba dengan cara yang begitu tragis
Gagasan penjelas membahas bagaimana tokoh ‘aku’ merespon kematian si Kakek dengan datang ke rumah Ajo Sidi
*) Harap dikoreksi apabila ada kesalahan dalam postingan ini
Gagasan Pokok !!
Kompetensi : Membaca berbagai informasi tertulis dalam konteks bermasyarakat dan berbagai bentuk teks.
Indikator : Menentukan gagasan pokok, simpulan, makna istilah, kalimat penjelas, pernyataan yang sesuai dengan isi paragraf.
Gagasan pokok adalah pokok masalah yang mendasari cerita yang bersifat abstrak/implisit atau kata-kata kunci yang terdapat dalam kalimat utama. Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjiwai paragraf. Gagasan pokok dapat mudah ditemukan dengan menjawab pertanyaan "Paragraf tersebut membahas mengenai apa?", jawaban pertanyaan tersebut merupakan gagasan pokok.
Simpulan adalah suatu pernyataan yang dibuat berdasarkan ide pokok dan kata kunci dari kalimat penjelas dengan kalimat sendiri. Intinya kalau simpulan kata-katanya tidk harus sama persis dengan paragraf yang ada di soal.
Makna kata atau istilah
Kata adalah satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, dapat diujarkan sebagai bentuk bebas. Sedangkan istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan suatu konsep, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Istilah ada yang berupa kata ada pula yang berupa idiom atau ungkapan. Idiom adalah gabungan kata yang membentuk kesatuan arti baru sehingga sering tidak dapat ditelusuri artinya berdasarkan arti unsur pembentuknya. Ungkapan adalah kelompok kata atau perkataan yang bersifat tetap da digunakan untuk menyatakan suatu maksud dengan arti kiasan.
Kalimat penjelas adalah pernyataan khusus, perincian atau bagian-bagian yang menunjang / menjelaskan kalimat utama.
Sabtu, 28 November 2015
Arti Typo tuh apa ya?
Arti kata Typo :
Typo arti sebenernya adalah dalam bahasa Inggris yaitu "TYPE" = Mengetik/ketik lalu salah mengetik, yang tadinya mau ktik "TYPE" malah jadi "Typo" kesimpulannya Typo artinya Kesalahan pengetikan/salah ngetik.
baper oh baper kenapa aku baper... ohhh
Heh? Kenapa tiba-tiba ngomongin masalah baper? Emang baper apaan sih?
Nih, buat teman-teman yang belum tahu, baper itu sebenarnya singkatan atau istilah keren dari Kebawa Perasaan.
Emang kebawa perasaan yang kaya gimana?
Jadi begini, kadang kan ada kalanya, pada satu waktu, pada satu kesempatan, ada hal yang membuat kita jadi begitu dekat sama seseorang. Entah itu sengaja ataupun karena kebetulan (walaupun kata orang bijak tidak ada yang kebetulan di dunia ini). Kesempatan yang akhirnya menjadikan seseorang jadi bersikap 'seolah-olah' mengistimewakan kita. Mungkin dia jadi sangat baik, perhatian, suka tanya kabar, ini itu dan bla bla bla yang kesannya membuat kita jadi spesial.
Kebanyakan orang baper berujung pada kekecewaan loooh.... Hah?! Yang benar?! Kenapa?
Karena mereka sudah terlanjur terbawa perasaan dan sudah menaruh pengharapan terhadap orang yang 'seolah-olah' membuatnya merasa spesial. Kadang juga membuat kita berfikir, "mungkin dia suka sama aku. buktinya dia perhatian banget'.
Walaupun tak semua orang baper berujung pada kekecewaan, tapi mayoritas memang begitu. Baper itu berawal dari sikap GR (Gede Rasa). Anggapnya si doi baik sama kita aja, padahal dia memang baik sama semua orang. Itu bagian yang kadang bikin nyesek di dada.
Nah, lalu gimana nih cara buat mengantisipasi supaya kita ngga kecewa gara-gara terlanjur baper?
Hal pertama yang harus dilatih adalah hindari sikap GR (Gede Rasa) yang berlebihan. Kalau tiba-tiba ada seseorang yang begitu baik atau perhatian sama kita (khususnya lawan jenis), coba deh untuk jangan merasa GR dulu. Kalau kamu terlanjur gede rasa dan berpikir kalau doi benar-benar mengkhususkan perhatiannya buat kamu seorang, ujung-ujungnya kamu bakal kecewa setelah tahu kalau ternyata doi memang baik dan perhatian sama semua orang. Jadi, coba deh untuk menghindari sikap GR. Kita berpikir lurus aja. Jangan belok kanan kiri apa lagi sampai melambung tinggi. Kalau sudah terlanjur bertengger di atas (kaya burung), kadang untuk turun kita harus merasakan sakit (karena kita bukan burung yang bisa terbang).
Untuk yang sudah pernah merasakan sakit hati akibat baper, mending buruan kalian membentengi hati. Jangan sampai perhatian seseorang yang berlebihan membuat kalian terbuai dan terhanyut. Kemudian tergantunglah harapan di atas sana (seperti jemuran). Bedanya jemuran sama harapan, kalau jemuran lama digantung hilang. Tapi kalau harapan yang lama digantung, timbulnya nyesek di dada.
Tapi, sikap baper juga bukan sepenuhnya kesalahan 'para korban' yang terlanjur gede rasa. Kadang si pelaku juga juga tidak pikir panjang, kalau sikap dan perhatiannya bisa membuat orang lain berpikir 'seolah-olah' dia memberikan perhatian khusus.
Tidak laki-laki, tidak perempuan. Ingat, bahwa bersikap baik itu perlu (dan harus). Tapi ketahuilah batas-batasnya, karena kita tidak pernah tahu apa yang mungkin akan timbul dalam pikiran orang-orang yang kita beri perhatian. Jangan sampai kita menyakiti perasaan seseorang karena kita pupuskan harapan mereka.
Ibarat kata pepatah, "Jangan pernah membuat orang lain jatuh cinta kepadamu jika kau tidak bermaksud untuk menikah dengannya." JLEBB banget di hati. Tapi saya pribadi sangat setuju dengan kalimat itu. Jangan pernah membuat orang lain jatuh cinta dengan kita kalau kita tidak punya keinginan untuk membalas cintanya.
Jadi, marilah kita bersama-sama menjaga perasaan satu sama lain. Kalaupun memang berawal dari baper dan berujung pada keseriusan, cobalah untuk berterus terang untuk menghindari kesalah pahaman. Karena tanpa sikap terus terang, terkadang yang timbul adalah dugaan-dugaan belaka, yang pada akhirnya menjadikan perasaan keduanya seperti sedang digantung. Ingat, ini bukan jemuran yang kalau lama digantung bisa hilang. Perasaan kalau digantung terlalu lama itu bisa bikin nyesek di dada. Rasanya ngga enak banget. Beneran. Ngga bohong (sok berpengalaman). Hihihihi
Apa sih bedanya Baper sama GR kak ?
Halo, kali ini gue bakalan bahas antara BAPER dan GR.. Mari di simak ;;)
Baper dan Gr beda tipis lah ya, hampir sama satu sama lain mungkin hanya beda d makna dan pengertiannya aja kali ya kalau menurut gue sih gitu wkwkk... Yuph Baper kebawa perasaan dimana ketika lo sering jalan atau chating sama seseorang yang bikin lo ngefly banget yang bikin lo udah ngerasa nyaman, seakan akan si doi puya rasa sama lo atau pingin deketin lo, dia baikin lo secara cuma cuma bikin lo nyaman sampe titik ternyaman mungkin (?) atau bikin lo ngerasa bahagia banget deh kalau sama dia tapi pada kenyataannya si doi ga ada rasa sama sekali, dia biasa kayaa gitu sama orang lain bukan sama lo doang wkwk kalau udaah gini lo ngerasa diri lo b""o mungkin, atau b"""h
atau hal lain whatever lah gue wkwkwk yang jelas di sini lo ngerasa BAPER kebangetan deh yang bikin lo kecewa atau semacaamnya. Yuph GR semacam lo gede rasa sama orang lain mungkin kalaau GR ga separah BAPER kali ya kalau menurut gue si gitu, GR hanyalah perasaan yang dimiliki seseorang ketika kita ngerasa di ejek ejek, atau di olok olokin sama temen temen kita ketika ada orang lain bilang eh dia suka lo sama loh, atau eh dia ngefans sama lo sejak dulu, atau eh dia cariin lo tuh tadi nah ditambah si dia ngehubungin lo dan berusaha kaya buat bikin lo deket sama dia padahal itu GR loh kalau menurut gue. kalau kata gue jangan lah kita gampang GR sama sesorang yang Berujung BAPER samaseseorang itu, sadar ajaa semua orang baik kok, semua orng pengertian, perhatian dan sebagainya apalagi kalau dia adaa maunya pasti dia selalu usaha buat mepet terus sama lo sampe maunya dia kesampean dan akhirnya di tinggal, ketika kesadaran lo telat mengenai dia lo pasti ngerasa kecewa, sedih yang berujung galau. Inget ya lo harus bisa nilai si dia dulu, dia gimana orangnya, dan sebagainya jangan terlalu percaya sama obrolan, omongan dan sifat serta tingkah lakunya yang akhirnya ngebuat lo GR yang berujung BAPER.
Senin, 28 September 2015
Mengenai Bayu Skak Cuy...
Siapa sih yang gak tau Raditya Dika? Pasti udah tahu kan.. seorang penulis komedi terkenal dan komedian unik yang udah terkenal di Indonesia
Nah, di Malang ada seorang cowok yang membuat, mengundah di youtube, berharap untuk dilihat orang yang bisa dibilang sebagai next generation Raditya Dika. Dia membuat video, bukan untuk stand up tapi untuk membicarakan masalah-masalah keseharian kita dengan gaya komedi orang malangan. Dia menamai dirinya BAYU SKAK.
Video -video yang ia buat sangat kocak tapi ringan untuk dilihat. Pertama kali Aku melihat video-video nya gara2 temen2 sekelas pada Nyanyiin Lagu Kuburan Samaan tuh Awalnya, Aku kirain nyanyi nyanyi gak penting gitu. Tapi ternyata videonya berhasil bikin perut sakit. Ngakak abiss..
Apa aja sih video-video yang dia buat? Ada kentut itu sehat, sms singkatan, dan pesta seni yang menggunakan bahasa Jawa. Tapi, ada juga yang pakek bhs.Inggris, ada I am weird kid, poor boy, Valentine's suck, dll yang isinya kocak abiss.. Hahaha
Pengen tahu Bayu Skak ?
Bayu Skak, (menurut informasi yg sy dpat) alumnus SMK 4 Grafika Malang. Sekarang, duduk di bangku kuliah Jurusan Art and Design Univertas Malang.
So, kreatif juga kan.. Dari pada sobat melakukan hal-hal gak berguna lebih baik contoh aja cara Bayu Skak. Dari pada nglakuin hal nefatif kan..
Nah, mulai deh eksplor deh kemampuan kita dan gunakan waktu sebaik mungkin buat hal positif dan so pasti yg berguna bagi kita.
Kyak Bayu skak ini, banyak hal yg bisa kita dapat dri dia kan.. yg terpenting kita ngakak smpek puas. wkwkwk
Support orang-orang kreatif di dunia ini! dan pastinya, kita lestarikan spesies-spesias sperti dia! hahaha
Bayu Skak bisa ditemukan di facebook, "Bayu Skak atau Bayu Eko Moektito". Di twitter, "Moektito".
Bisa juga ditemukan di rumahnya dia sendiri. hahaha katanya lagi deket sama Gus Ipul, Wakil Gubernur Jatim.*mau di gaet jadi team sukses mungkin yak, hehehe...!
Banyak Video yang udah diupload Bayu di YouTube, dan tak sedikit pula penonton setia yang menunggu video Bayu Skak terbaru, kalau mau tahu apa aja video itu, yuk lihat di sini "SKAK" Channel of Fun
gus ipul & bayu skak
Bagi-bagi biografi Bayu Skak
Nama : Bayu Eko Moekito
Panggilan : Bayu Skak (SeKumpulan Arek Koplak)
TTL : Katanya 13 November 1993
Alamat : Malang
Agama : Gak Jelas..! ada yang bilang dia Katolik, ada juga yang bilang Islam, tapi kalo kamu lihat Video ini, dia agama apa? Bayu Skak Live - Guyonan Boso Jowo + Speech
Status : Mahasiswa Jomblo Universitas Negeri Malang Jurusan Art & Design
You Tube : "SKAK" Channel of Fun
Video yang kocak dan menghibur, yang paling populer di awal ketenaran Bayu Skak yaituSMS Singkatan, Ngentut iku Sehat, Mesoh, dll. Dari berbekal HandyCam dan Laptop Apik, Bayu Skak berkarya menghibur para penonton YouTube, lanjutkan Bayu, jangan sungkan-sungkan sama yang menggunjing Bayu Skak.
Terus akhir-akhir ini Bayu Skak jadi banyak perbincangan, ada yang Positif dan Negatif, yah... maklumlah semua pasti ada yang Pro dan Kontra, ada yang bilang Bayu Skak Sang Plagiator karena gaya dan labelnya sama persis dengan NIGAHIGA. Biarin ajalah orang mau bilang apa, yang penting aku menikmati video Bayu Skak, Episode Awal sampai Akhir udah aku donlut semua.*hehehe penggemar berat video kocak Bayu Skak.
Dan kalu aku lihat sih, akhir-akhir ini juga Bayu Skak deket ama Gus Ipul, wakil Gubernur Jatim, wah ada apa ini, ngaku ngaku.. mau jadi team sukses yak.? iihiiirrr.. itung2 sponsor gratisan.

Langganan:
Postingan (Atom)